Selasa, 03 April 2012

Ini Rahasia oleh Netty Virgiantini


Main bola itu bukan sekadar rebutan bola dengan dua puluh orang dan banyak-banyakan bikin gol ke gawang lawan. Lebih dari itu, main bola juga ngasih pelajaran pentingnya kerja sama, saling bantu dan saling menghargai. Sehebat apa pun kemampuan seorang pemain bola, dia nggak bakal bisa beraksi seorang diri tanpa bantuan rekan setimnya.
Sebuah karya mbak Netty yang bertemakan tentang ‘BOLA’. Jujur saya juga salah satu pecinta bola dan team favorite saya selain timnas Indonesia adalah BARCELONA dan pemain favorite yang amat sangat saya cintai adalah LIONEL MESSI :D Huahahaha, pas baca novel ini saya jadi ingat sama Messi entah udah berapa bulan saya nggak pernah nonton bola lagi karna nggak ada waktu. Yah, biasalah anak sekolahan jadi mesti bangun pagi makanya nggak bisa begadang T_T Hiksss...
Oalah, kenapa jadi curhat yah sayanya? :D Baiklah, novel Ini Rahasia adalah novel karya mbak Netty yang kedua yang saya baca. Apa novel pertamanya yang saya baca? Novel pertamanya adalah When I Look Into Your Eyes. Sumpah novel itu buagus banget, nggak nyangka dari mata bisa lari ke sana. Nah loh, kok jadi bahas novel lain lagi?? *maaf maaf*
Jujur saja, waktu saya baca novel ini jantung saya dag dig dug terus dan selalu waspada takut-takut rahasianya si Tari kebongkar. Yah tapi emang pasti terbongkar sih :D
Sinopsis :
Ssst, ini rahasia...
Jadi tutup bibirmu rapat-rapat karena bicara sepelan apa pun bisa membuat rahasia kita ketahuan.
Aku akan bicara jujur tentang semuanya... tetapi tidak di sini. Di sana saja tak ada siapa pun yang memperhatikan. Tapi janji dulu, jangan pernah cerita kepada siapa pun. Tak ada pengecualian. Jangan cerita ke teman-teman segengmu, ibu apalagi pacarmu. Jauhkan tanganmu dari godaan menulis message tentang ini di waall akun Facebook-mu.
Mendekatlah, karena aku akan membisikanmu rahasiaku. Rahasia tentang hatiku, tentang aku dan mereka.
Jadi ceritanya begini, si Tari itu jadi manajer tim bola di kelasnya dan setiap kali mereka bertanding selalu pakai taruhan. Tau kan kalau taruhan itu sama dengan perjudian? Dan hukumnya haram kan? Nah, jadi ada dua orang anak OSIS yaitu Rudi dan Alex yang di utus sama pak Junus untuk menyelidiki kasus taruhan bola di luar sekolah ini.
Si Tari ini udah suka sama Rudi dari kelas satu dan yah Rudi emang ngedekatin Tari sampai mereka berdua resmi jadian. Udah tau kan kenapa Rudi dekatin Tari? So, saat hubungan mereka memasuki 2 bulan perkelahian pun mulai muncul di karenakan Tari yang sepertinya sedang menutupi dan merahasiakan sesuatu dari Rudi. Karna Tari udah nggak sanggup lagi buat bohong sama Rudi, jadi Tari mau buat pengakuan sama Rudi tapi sebelum dia buat pengakuan kepada Rudi, Tari menanyakan pendapat 2 sahabatnya dulu yaitu Noni dan Rendi. Nah, setelah mendapat dukungan dari kedua sahabatnya Tari pun membuat pengakuan kepada Rudi, Tari memberitahukan rahasianya selama ini kepada Rudi.
Teruuuuus, keesokan harinya Tari di panggil ke ruang Kepala Sekolah dan di sidang. Why? Yah karna Tari terlibat dalam kasus taruhan itu. Dan dia di berikan hukuman 1 bulan di skors. Tari menduga bahwa orang yang telah melaporkan semuanya sudah pasti Rudi, tapi siapa sangka ternyata bukan Rudi, melainkaaaan....
Yaps! Sampai situ aja yah aku ceritanya biar penasaran gitu, hohohoho XD Novel ini memberikan pesan moral, yaitu untuk saling tolong menolong walaupun Tari menolong teman-temannya dengan cara yang salah tapi aku salut loh sama Tari dia nggak mau melibatkan teman-temannya yang lain dia menanggung semuanya sendiri. Dan Tari itu orang baiiiik banget pas temannya yang melaporkan dia kepada Pak Junus mengakui perbuatannya dan minta maaf Tari malah bilang kayak gini :
“Aku ingin sekali bisa menghajarmu dengan tanganku sendiri. Tapi aku nggak bisa, Ndi. Nggak akan pernah bisa! Sebesar apa pun amarahku, selalu saja muncul kata maaf di dadaku! Aku juga nggak ngerti, kenapa bisa begitu.”
Wuihh, berjiwa besar banget kan Tari?? Terus ada lagi nih kata-kata bijak dari Tari  saat di tanya oleh Noni kenapa dia nggak jadi mau pindah sekolah ke Jakarta :
“Aku nggak mau jadi pengecut! Dari awal aku sudah tahu risiko jadi manajer bola model taruhan begini. Siapa pun yang telah melaporkanku, inilah risiko yang harus ku tanggung! Nanti saat aku harus kembali ke sekeloha, aku akan kembali dengan kepala tegak.”
Sumpah, kagum banget sama sosok Tari di sini. Dan banyak banget nilai moral yang bisa kita ambil dari novel ini! Aku ‘REKOMENDASIKAN’ novel ini dan aku kasi nilai 8 buat novel ini + 2 jempol tangan deh :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar