“... tidak akan ada yang bisa menyakitimu dengan demikian besarnya, kecuali orang yang terdekat denganmu.”
Semua bermula di Radio Gema Surabaya. Saat itu Satira
sedang mengantri untuk membeli tiket konser band MLTR (Michael Learns To Rock).
Di sana dia bertemu dengan seorang pemuda. Bisa dibilang Satira jatuh cinta
pada pandangan pertama dengan pemuda tersebut. Tapi sayangnya mereka tidak
berkenalan, tidak menanyakan nama satu sama lain.
Siapa yang sangka takdir menemuukan mereka kembali
beberapa hari kemudian?
Intan, sahabat Satira, ingin mengenalkan Satira dengan
seorang cowok yang telah berhasil membuat dia jatuh cinta. Cowok itu bernama
Arga, dia adalah cowok yang di jumpai Satira beberapa hari yang lalu di Radio.
Mereka berdua tentu merasa kaget karena bisa bertemu lagi.
Sejujurnya Satira dan Arga saling menyukai, tapi karena
Satira tahu bahwa Intan, sahabatnya juga mencintai Arga, Satira lebih memilih
untuk memendam perasaannya kepada Arga dan mulai menjaga jarak. Tapi siapa
sangka, agar Arga bisa lebih dekat dengan Satira dia menjadi pacarnya Intan.
Satira tahu kalau Arga menjadi pacar Intan hanya untuk
dekat dengannya, awalnya Satira menolak keras perasaan dan sikap care Arga yang
baik kepadanya. Tapi lama-kelamaan Satira mulai menikmati perhatian yang
diberikan Arga untuknya.
Mau seberapa besar usaha untuk menutupi hubungan mereka,
akhirnya pasti akan ketahuan. Hubungan mereka akhirnya ketahuan oleh Intan.
Reaksi Intan? Tentu saja marah, tidak hanya marah. Intan malah memutuskan
persahabatannya dengan Satira. Dan yang lebih parah, Mama Satira mengetahui
perbuatan yang dilakukan oleh anaknya. Sehingga membuat Satira akan diawasi
lebih ketat. Pulang-pergi kuliah bersama supir. Hp disita. Belum cukup sampai
di situ, Satira harus kehilangan Arga yang mengundurkan diri dari universitas
dan pergi entah kemana beberapa minggu kemudian setelah peristiwa itu terjadi.
Tujuh tahun kemudian...
Satira telah menjadi vokalis band jazz yang cukup
terkenal di Indonesia sehingga mengadakan show di luar kota. Dan saat ini band
jazz Satira sedang berada di Bali. Siapa yang sangka di Pulau Dewata Bali dia
akan bertemu dengan Arga?
Selama tujuh tahun mereka tidak bertemu dan
berkomunikasi lagi. Dan saat bertemu dengan Arga, perasaan Satira sakit. Dia
masih sakit hati dengan sikap Arga yang pergi entah kemana tanpa memberi kabar
kepadanya.
Arga datang kembali ke kehidupan Satira. Dia ingin
memulai semuanya dari awal. Dia ingin memperbaiki kesalahan yang dilakukannya
di masa lalu. Bagaimana dengan Satira? Apakah dia akan menerima dan memberikan
Arga kesempatan kedua? Apakah Satira masih mencintai Arga seperti tujuh tahun
yang lalu? Bagaimana dengan Ardian yang selama empat bulan ini telah menjadi
kekasih Satira? Apakah dia tidak memiliki arti yang penting bagi Satira?
Silahkan dibaca selengkapnya ^^
Sesuatu sekali kemaren ada waktu luang untuk baca novel.
Sangat sangat bersyukur bisa baca novel lagi walaupun udah nggak bisa sesering
dulu. Ini pun aku sempat baca karena benar-benar punya waktu luang.
Oke, novel ini adalah karya kedua mbak Helga yang aku
baca. Aku mempunyai ekspetasi yang tinggi untuk novel ini. Kenapa? Karena saat
membaca karya pertamanya aku sangat sangat suka banget. Tapi sayangnya untuk
novel kedua ini aku kurang suka.
Di awal cerita aku sudah ilfeel berat dengan sosok
Satira yang menurutku bodoh. Maaf yah pakai kata kasar, tapi ini benaran BETE
abis sama sosok Satira yang disini. Mungkin sikap dia seperti itu karena dia
yang masih lugu? Tapi di usia 18 tahun harusnya dan sudah seharusnya bisa dong
membedakan mana yang benar dan mana yang salah? -____-“
Benar-benar datar banget perasaan aku saat membaca novel
ini, yang ada malah aku selalu merutuki setiap kebodohan yang dilakukan oleh
Satira. Maaf mbak Helga, untuk karya yang kedua ini aku kurang suka. Mungkin
karena udah ilfeel berat sama sosok Satira di awal kali yah? Dan untuk sosok
Arga di sini, aku sudah memasukkannya kedalam blacklist!
Ini hanya pendapatku loh yah, jadi yang memang kepingin
baca yah silahkan dibaca. Kan selera masing-masing orang berbeda. Jadi untuk
novel ini, mungkin karena bukan selera aku atau faktor apa sehingga aku kurang
suka sama novel ini. Hanya satu yang aku suka dari novel ini, yaitu covernya
yang cukup memikat hati :D
Kita
tidak pernah bisa menolak kepada siapa kita jatuh cinta. Bukan kepada wajah,
tubuh, dan apa yang dia miliki, tetapi kepada hatinyalah kita jatuh cinta. Dan,
semua itu tidak dapat kita hindari, tidak dapat kita ingkari.
2/5
by.
Hayati (✿◠‿◠)