Baru selesai bacanya tadi malam.
Sebenarnya pas selesai bacanya mau langsung buka laptop tapiiiii... Yah nggak
jadi soalnya masih sibuk nangis-nangis lebay gitu :D Tapi emang bener kok,
bangun tidur ini mata langsung agak bengkak sedikit gara-gara nangis tadi
malam. Emang sih efeknya nggak sedahsyat pas aku baca novel The Truth About
Forever tapi teteup aja nangis hebat!!
Oke, oke. Mbak Ilana Tan
merupakan penggarang favorite aku yang kedua setelah Mbak Esti Kinasih
pastinya! Dan, sesuatu banget koleksi novel mbak Ilana saya lengkap!! *pamer*
Hoahahaha, tapi yang tetralogi 4 musim belom sempat saya buat resensinya
soalnya yah, waktu yang belum mengizinkan saya untuk membuatnya di karenakan
sibuk *bilang aja malas*
Dan saya sangat amat super duper
kesaaaaaal sama mbak Ilana!! Kenapa mesti SAD ENDING???? Arghhh!!!! Sumpah
sampai sekarang masih belum ikhlas sama endingnya!! Masih belum bisa terima
kalau Mia Clark itu meninggal dunia!!! Tapi, yah sebenarnya itu haknya mbak
Ilana juga sih mau endingnya seperti apa, tapiiii... Argh!!!
Lupakan!
Baiklah, saya membutuhkan 5 hari
untuk menamatkan novel ini. Bukan karena saya nggak bisa menamatkannya dalam 1
hari, melainkan saya DENGAN SENGAJA MELAMAKANNYA!!! Kenapa? Karna saya belum
siap untuk menerima kenyataan bahwa ceritanya akan SAD ENDING!! Jadi dengan berat
hati, tadi malam saya menamatkan novel ini karna saya juga penasaran sama
endingnya. Dan jangan tanya seberapa parah aku nangisnya!!!
Tapi sumpah, baru kali ini ada
tokoh cowok di novel yang bisa membuat aku jatuh cinta!! Selain Davi!! Karna
selama ini hanya sosok Davidio Daniel Dharmawan yang dengan setia selalu ada di
hati ini! Yaps!! Aku jatuh cinta pada sosok Alex Hirano. Mungkin karna di awal
cerita aku melihat sosok Alex begitu cool sama seperti sosok Davi. Tapi tetep
kok, masih Davi yang ada di hati :D
Aku kasi cuplikan yah bagian mana
yang buat aku nangis ;)
“Setiap kali
kondisinya memburuk dan dia hampir tidak bisa berjalan, aku bisa merasakan rasa
frustasinya dan aku berharap aku bisa memberikan seluruh tenagaku kepadanya,”
lanjut Alex, masih dengan nada serak dan pandangan menerawang yang sama.
“Setiap kali dia mendapat serangan dan menangis menahan rasa sakit, aku
berharap bisa menggantikannya dan mengambil semua rasa sakit itu darinya supaya
dia tidak perlu merasakan rasa sakit sedikit pun.” Alex menelan ludah lagi.
“Dan ketika dia jatuh pingsan, aku berani bersumpah aku merasakan jantungku
berhenti berdetak dan ketakutan besar, yan belum pernah kukenal. Seluruh diriku
terasa lumpuh. Pada saat seperti itu aku mulai membayangkan kemungkinan terburuk,
lalu aku sadar aku sama sekali tidak siap menerima kemungkinan terburuk. Dan
kesadaran itu membuat ketakutan yang sudah ada berlipat ganda.”
Itu dia curahan hati Alex kepada
Ray dan yang membuat mataku semakin berkaa-kaca adalah...
“Kau... sangat mencintainya,
bukan?”
Alex mengerjap.
Matanya yang muram terlihat berkaca-kaca ketika mengumamkan dua patah kata dari
dasar jiwanya dengan lirih.
“Sepenuh hati.”
Nah, nah, coba bayangkan? Gimana
nggak makin jadi aku nangisnya? Ahhhh!!! Masih ada bagian lagi yang membuat aku
nangis sejadi-jadinya...
“Kalau bukan
untukku, lakukanlah untuk dirimu sendiri.”
Hening. Kemudian
Alex mendengar Mia menghela napas singkat sebelum akhirnya membuka suara. “Aku
berjanji aku akan bertahan hidup,” katanya pelan tanpa mengalihkan pandangannya
dari tuts piano. “Aku akan menari sekali lagi dan aku akan bertahan hidup. Lalu
aku akan tetap bertahan hidup sampai aku mendapat jantung baru. Untukku...
Untuk orangtuaku... Untukmu.”
Huaaa, itu hanya sebagian
percakapan yang aku ambil!!! Masih ada yang bagian epilognya tapi nggak mau aku
tulis!!! Ini aja nulisnya sambil nangis T_T Pokoknya ini novel aku
‘REKOMENDASIKAN’ dan aku kasi nilai 9!! Kenapa nggak 10? Karna aku nggak ikhlas
sama endingnya yang SAD!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar