Menjadi seorang pramugari
adalah cita-cita Karina dari dulu, jadi saat dia telah menjadi pramugari di
salah satu perusahaan terbang Internasional di Singapura, dia begitu senang dan
semangat saat bertugas.
Karina adalah anak yatim
piatu yang di tinggal mati oleh kedua orang tuanya beserta abangnya sejak
kecil. Dia tinggal di Singapura sendiri, hanya di temani oleh Sandra, temannya
sesama pramugari di satu perusahaan.
Dari kecil sampai sekarang
Karina begitu menyukai langit, dan langit jugalah yang mempertemukannya dengan
Jimmy, salah seorang penumpang pesawat saat Karina sedang bertugas. Pada waktu
itu, Karina ingin menolong Jimmy yang sedang sakit tapi ternyata takdir
mempertemukan mereka kembali untuk kedua kalinya. Tidak menyia-nyiakan
kesempatan Jimmy pun meminta nomor hp Karina agar tetap komunikasi.
Setelah beberapa lama
mereka berhubungan, Jimmy pun menyatakan perasaannya dan resmilah hubungan
mereka. Karina begitu mencintai Jimmy, karena Jimmy begitu perhatian terhadapnya.
Semuanya berjalan begitu mulus, sampai suatu ketika Karina sakit.
Awalnya hanya rasa nyeri
biasa, tapi lama-kelamaan rasa nyeri di punggungnya semakin sering terasa.
Akhirnya Karina memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter, dan Karina
begitu shock saat mendengar penjelasan dokter bahwa tulangnya bergeser sehingga
rahimnya semakin sempit, dan mengakibatkan siklus bulanannya tidak menentu.
Solusi yang ditawarkan dokter adalah Karina harus menjalani operasi dengan
biaya 200juta.
Sadar bahwa dirinya
tidak mungkin menjalankan operasi cepat
karena biaya yang harus dikeluarkan begitu besar, Karina hanya mengkonsumsi
obat pereda nyeri dari rumah sakit. Saat Karina menceritakan keadaannya kepada
Jimmy, Jimmy semakin memberikan perhatian kepada Karina, tapi karena jarak
mereka yang cukup jauh, Jimmy yang bekerja di Tokyo dan Karina yang berada di
Singapura membuat mereka jarang bertemu hanya mengandalkan jadwal kerja Karina
yang jika kebetulan terbang ke Tokyo maka mereka bisa bertemu.
Walaupun jarang bertemu,
Karina tidak merasa kesepian. Karena di Singapura ada Alvin, kakak tingkatnya
sewaktu kuliah dulu yang selalu menemani Karina bahkan mendengarkan cerita
Karina.
Semakin lama rasa nyeri
yang dirasakan Karina semakin sering sehingga membuatnya semakin sering
mengkonsumsi obat pereda nyeri dari dokter. Tapi sayang stocknya habis,
sehingga Karina bertemu dengan Tina, yang menawarkan obat pereda nyeri yang di
sebutnya Lady M dengan harga yang terjangkau.
Awalnya Karina ragu, tapi
setelah dia mengkonsumsi Lady M, rasa nyerinya cepat hilang dan tidak terlalu
sering terasa. Tapi sayangnya Karina tidak menyadari bahwa obat yang di
konsumsinya ternyata adalah barang haram. Saat Karina menyadarinya semua sudah
terlambat. Dia telah menjadi pecandu narkotika, dan perusahaannya memecat
Karina karena mengetahui hal tersebut.
Selama masa rehabilitasi,
Alvin selalu menemani Karina. Selalu Alvin yang ada di sisinya, dan kemanakah
Jimmy? Kenapa Jimmy tidak pernah mengunjunginya selama di rehabilitasi? Saat
Karina telah bebas dari narkoba dan di perbolehkan keluar dari rehabilitasi,
Karina meminta Alvin untuk menemaninya ke Surabaya karena dia ingin bertemu dengan
Jimmy. Tapi saat berada di Surabaya, Karina harus menerima kenyataan yang
menyakitkan.
Bagaimanakan kisah
selanjutnya? Apa kenyataan yang diterima Karina saat berada di Surabaya? Apakah
berhubungan dengan Jimmy? Dan bagaimana dengan perasaan Alvin kepada Karina
selama ini yang selalu di pendamnya? Silahkan di baca selengkapnya ^^
-
Aku cukup menikmati novel
ini, covernya juga bagus gambar awan, memikat hati. Tapi ada satu yang masih
mengganjal di hati. Yaitu sosok Jimmy, yang buat aku rada-rada di paksakan
untuk bagian akhirnya, sepertinya di sini untuk sosok Jimmy mas Glenn tidak
konsisten. Karena Jimmy yang di awal cerita dan Jimmy yang di bagian akhir
berbeda bisa dibilang seperti di paksakan.
Dan sosok Karina, hmm... i
don’t like Kirana saat bagian dia di vonis sebagai pecandu teh karena buatku
terlalu lebay, tidak seperti sosok Karina di bagian sebelum-sebelumnya. But,
ini hanya pendapatku saja, tapi untuk novel ini nggak ada yang spesial buatku,
belum ada yang baru. Ceritanya memang bagus tapi standar, hanya latar dan cara
penulisan saja yang berbeda. Novel ini sebenarnya ada unsur romantisnya hanya
saja kurang tergali buatku, karena bagian unsur romantisnya tidak terlalu
menonjol. Serta penulisannya masih kaku, mungkin karena ini novel pertama
jadinya bahasanya belum mengalir. Aku harap karya selanjutnya bisa lebih baik
yah J
“... setiap kebaikan yang kita terima
harus selalu diingat, namun kebaikan yang kita lakukan harus kita lupakan.”
2/5
by.
Hayati (✿◠‿◠)