Alana jelek.
Asta ganteng.
Alana suka Asta.
Asta benci orang jelek.
Alana-Asta pacaran?
Hmmm...
Alana Patriani Putri adalah
seorang anak remaja yang memiliki badan ukuran ‘jumbo’. Terlalu banyak lemak yang menempel di badannya. Walaupun
dengan fisik yang jumbo, Alana
dengan percaya diri menyatakan bahwa dia menyukai Adiasta Puji Pratama, yaitu cowok
yang membuatnya selama 6 bulan ini jadi gila belajar supaya bisa masuk ke SMA
Harapan, dimana sekolah yang dituju juga oleh Asta.
Asta sebenarnya telah
menolak Alan dengan cara halus tapi malah membuat emosi Alana terpancing
sehingga terjadilah taruhan antara Alana VS Asta. Taruhan mereka adalah : Alana
akan kurus dalam waktu 3 bulan dan jika Alana berhasil Asta akan menyatakan
cintanya kepada Alana di depan umum dan Alana akan menolaknya, sedangkan jika
Alana gagal dia akan menjadi pembantu di rumah Asta selama 1 bulan. See?
Novel ini menceritakan
tentang perjuangan Alana untuk berusaha menurunkan berat badannya. Satu minggu
pertama cukup lancar, berat badannya turun 2kg tapi apa bisa bertahan selama 3
bulan? Secara nafsu makan Alana begitu besar.
Awalnya Alana sempat ingin
menyerah, tapi saat dia ingin melanggar peraturan diet yang telah di buat
sahabatnya Fio, yang terlintas dibenak Alana adalah muka menyebalkan Asta
sehingga hal itu membuat Alana semakin termotivasi untuk menang.
Di saat Alana menjalani
hari-harinya yang terasa berat (baca : tanpa makanan enak) dia jadi tahu
seperti apa sifat Asta. Ternyata sosok Asta yang selama ini ada di pikirannya
yaitu yang baik, sopan dan segala macam sifat baik lainnya ternyata berbeda
dari kenyataan. Asta sangat sangat sangat menyebalkan. Dia selalu melontarkan
segala ejekan kepada Alana. Awalnya hati Alana masih bisa tahan tapi lama-lama
sakit hati juga kan?? Dan puncaknya saat Asta memapah Alana ke UKS karena sudah
tidak tahan lagi Alana dengan suara lirih mengucapkan “Aku nggak akan menyukaimu lagi.”
Jadi bagaimana dengan
kelanjutan program diet Alana apakah berhasil? Bagaimana dengan taruhan mereka?
Apakah berhenti? Mmm, kira-kira gimana yah perasaan Asta saat mendengarkan
perkataan Alana tersebut? Dan bagaimana dengan akhir ceritanya? Apakah sesuai
dengan harapan? Silahkan di baca ^^
-
Menyelesaikan novel ini
dalam waktu satu hari itu ‘sesuatu’ sekali yah. Aku sangat-sangat semangat
membaca novel ini. Kenapa? Karena aku suka dengan ceritanya dan penasaran sama
endingnya apakah Alana menang atau kalah, walaupun sebenarnya bisa ketebak sih
*maaf spoiler* :p
Syarat Jatuh Cinta, sebuah
novel remaja yang sangat sangat sangat bagus dan menginspirasi. Kenapa? Karena
di sini aku sangat sangat kagum sama sosok Alana yang berjuang keras untuk
menurunkan berat badannya, walaupun sebenarnya kelihatan dangkal karena
menurunkan berat badan hanya karena cowok, but aku merasa terhibur membacanya
dan sangat menikmati jalan ceritanya dari awal sampai akhir.
Untuk covernya, aku sangat
sangat jatuh cinta sama covernya yang unyuuuuu abis :3 sangat remaja sekali dan
pas sekali aku membacanya karena aku juga seorang remaja :D makanya suka banget
sama jalan ceritanya karena benar-benar remaja.
Haaaahhh, tapi endingnya
kurang kurang kurang... kurang pas mungkin yaah? Atau kurang nendang? *kuda
kale* wehehehe. Tapi benaran endingnya buat aku kurang pas walaupun sudah jelas
endingnya bakalan seperti apa tapi aku benaran kurang puas sama endingnya. Oke
lupakan masalah endingnya.
Aneh banget, ini novel
sejujurnya nggak sedih gimana gitu malah bisa di bilang ceria tapi kenapa aku
nangis yah? Iya aku NANGIS. Di
bagian mana? Di saat Alana bilang “Aku
nggak akan menyukaimu lagi.” Mungkin karena aku bisa ngerasain gimana
terlukanya hati Alana mungkin yaah? *lupakan* Untuk sosok Asta di sini, I’m so
sory, i don’t like Asta. Aku udah keburu ilfeel duluan sama sifat Asta di sini,
jadi yaahhh begitulah. Dan untuk Mbak Marin dan Mas Purba kutunggu karya
selanjutnya yaaaah :D
4/5
by.
Hayati (✿◠‿◠)
Hai Sweetie Hayati....
BalasHapusIni aku Marin Josi. One of the writer.
Makasih buat review novelnya ya. Semua masukkan kamu bener banget, endingnya memang udah kebaca. Dan sebenernya sesuatu yang mainstream kalau Asta akhirnya jadi suka dengan Alana.
but, i really appreciate too dengan waktu 24 jam (mungkin kurang) yang kamu dedikasikan buat novel pertama kami ini. Makasih banyak ya cantiiik...
Hai juga mbak Marin :D Salam kenal :D
HapusAhhh berharap ada sequelnya mbak :D Hehehehe, aku tunggu karya mbak selanjutnya yaah :D Oh iya makasih udah mampir ke blog aku mbak :D dan makasih juga atas info dietnya sangat berguna banget :D
wah sama nih, emang bisa ditebak happy ending, tapi tetep aja kurang sreg, jadi gemes, hehe
Hapusberharap ada sequelnya,
lanjut ya
sukses buat Ka Marin Josi
Hai Kak Sweetie Hayati...
BalasHapusWah, aku belum sempet dapet buku ini (baik beli maupun pinjaman, wkwk)
Lumayan penasaran jg, soalnya nama aku kan ada "Asta"nya. Kalo aku jd cowok, apa akan seganteng Asta disitu? hehehe..
Holla Dinar, salam kenal yah :D Makasih udah mampir ke blog kakak :D
HapusHihihi, ayo di cari ceritanya bagus teenlit banget :p Xoxoxo, salah perumpaannya yang benar gini "Kalo aku punya cowok yang namanya Asta, apa akan seganteng itu?" wkwkwk :p