Sabtu, 28 Juli 2012

Promises, Promises oleh Dahlian




“Peran ibu memang penting bagi psikologis anak Jeng, tapi ayah juga mempunyai peran yang nggak kalah penting, yang nggak bisa digantikan oleh ibu.” Amalia kembali berbicara tanpa mengalihkan pandangannya kepada Fiona. “Seorang anak yang memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki emosi yang lebih stabil saat dewasa nanti. Akan lebih siap dalam menghadapi tekanan hidup. Dan, khususnya untuk anak perempuan, ada banyak hal yang bisa mereka dapatkan dari ayah mereka,” ia mengalihkan pandangannya pada Fiona, “mereka mempelajari pria dari mengamati ayah mereka, dan mendapatkan rasa percaya diri dari bagaimana cara ayah mereka memperlakukan mereka. Penting bagi mereka untuk merasa dicintai ayah mereka. Ia tersenyum sedih, “saya sudah banyak melihat remaja wanita yang salah jalan, para wanita tidak bahagia dengan pernikahannya, atau selalu mengalami kegagalan dalam hubungan dengan pria, hanya karena tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan ayahnya sewaktu kecil.”
Ucapan Amlia Suryadi di atas menohok Fiona dan membuatnya tidak bisa berkata apa-apa. Yang ada di pikirannya hanyalah masa depan Kejora nantinya. Yah, Fiona adalah seorang single parent yang membesarkan putri semata wayangnya, Kejora yang sedang beranjak remaja.
Awalnya hidupnya baik-baik saya walaupun dia harus banting tulang mencari uang untuk memenuhi kebutuh mereka berdua. Tapi semuanya berubah saat dia bertemu lagi dengan pria yang membuatnya menderita, pria yang telah 13 tahun meninggalkannya. Pria yang dulunya sangat ia cintai sehingga memberikan harta berharganya sebagai seorang wanita. Pria yang dulu menyuruhnya untuk mengugurkan buah hati mereka, pria yang tidak menginginkan kehadiran Kejora. Evan. Itulah nama pria itu.
Dengan enggan hati Fiona menerima proyek rumah Evan. Yah dia akan berusaha untuk profesional dan tidak akan memandang masa lalunya dulu dengan Evan. Saat mereka bertemu Evan sangat kaget, tidak menyangka akan bertemu dengan Fiona, setelah 13 tahun tidak bertemu.
Saat masa-masa pengerjaan renovasi rumah Evan, Fiona selalu dingin terhadap Evan dan sebisa mungkin untuk jaga jarak dengan pria itu. Di sisi lain, Evan sadar bahwa ia masih sangat menyayangi Fiona dan ingin memulai hubungan lagi dengan Fiona. Evan sadar kalau Fiona membencinya, dia juga sangat menyesal akan kelakuan dan sikapnya di masa lalu yang pengecut. Dia berniat untuk memperbaiki seluruh kesalahannya.
Tanpa menyerah, Evan selalu berusaha untuk mendekati Fiona. Walaupun wanita itu lebih sering bersikap dingin dan menolaknya Evan tidak menyerah. Sampai pada suatu hari Evan bertemu dengan Kejora, anak Fiona. Saat bertemu dengan Kejora pertama kali, Evan merasakan sesuatu yang aneh, tetapi dia tidak tahu perasaan apa yang di rasakannya, sehingga saat tanpa sengaja ia bertemu kembali dengan Kejora di Mall dia tidak melewati kesempatan itu dan mencoba untuk mulai mengenal Kejora, dia berharap dengan mendekati Kejora dia bisa membuka hati Fiona.
Akhirnya setelah melewati waktu yang panjang, Evan berhasil meyakinkan Fiona bahwa dia serius dan bersungguh-sungguh dengan Fiona serta menjelaskan kesalah pahaman  13 tahun lalu.
Tapi di saat hidup Fiona mulai membaik dengan adanya Evan di sisinya, Bianca, istri Evan yang sekarang sedang menjalani proses perceraian dengan Evan datang bertemu Fiona dan memberitahu kan sesuatu yang memporak-porandakan Fiona. Yang telah menghancurkan hatinya, dia tidak menyangka Evan selama ini hanya mempermainkannya dan hanya ingin mengambil Kejora dari hidupnya. Dengan perasaan terluka Fiona berusaha untuk menjauhi dan pergi meninggalkan Evan.
Apakah mereka tidak akan bersatu? Apakah benar Evan hanya ingin merebut Kejora dari kehidupan Fiona? Mungkinkan tidak ada cinta sedikitpun yang tersisa di hati Evan untuk Fiona? Terlalu banyak kemungkinan yang ada, jadi untuk mengetahuinya silahkan di baca ^^
Hah, aku nggak tahu mesti komentar dari mana. Ceritanya... bagus dengan konflik untuk menerima dan memaafkan kembali orang yang telah melukai kita di masa lalu. Dan penulisan mbak Dahlian juga bagus, mungkin karna ini novel keempatnya jadi penulisannya baik.
Yang membuat aku membeli novel ini pertama kali adalah karena aku jatuh cinta pada covernya dan jatuh cinta pada sinopsisnya apalagi saat membaca ceritanya aku jatuh cinta pada ceritanya.
Aku sangat sangat menikmati saat membaca novel ini, dan membuatku untuk terus membaca hingga halaman terakhir. Dan saat menutup novel ini, aku cukup puas dengan akhir ceritanya serta jalan ceritanya hingga menuju akhir. Selain itu sosok Evan di novel ini membuat hati aku ‘meleleh’ dan kagum akan sosok Evan di sini walau awalnya sempat sebal dengan sikap pengecutnya Evan. Jadi secara keseluruhan novel ini sangat sangat bagus buat pecinta novel romance, wajib baca dan koleksi!!!

4/5

by. Hayati  (✿◠‿◠)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar