“Peran ibu memang penting bagi psikologis anak Jeng,
tapi ayah juga mempunyai peran yang nggak kalah penting, yang nggak bisa
digantikan oleh ibu.” Amalia kembali berbicara tanpa mengalihkan pandangannya
kepada Fiona. “Seorang anak yang memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya,
akan memiliki kedekatan hubungan dengan ayahnya, akan memiliki emosi yang lebih
stabil saat dewasa nanti. Akan lebih siap dalam menghadapi tekanan hidup. Dan,
khususnya untuk anak perempuan, ada banyak hal yang bisa mereka dapatkan dari
ayah mereka,” ia mengalihkan pandangannya pada Fiona, “mereka mempelajari pria
dari mengamati ayah mereka, dan mendapatkan rasa percaya diri dari bagaimana
cara ayah mereka memperlakukan mereka. Penting bagi mereka untuk merasa
dicintai ayah mereka. Ia tersenyum sedih, “saya sudah banyak melihat remaja
wanita yang salah jalan, para wanita tidak bahagia dengan pernikahannya, atau
selalu mengalami kegagalan dalam hubungan dengan pria, hanya karena tidak
memiliki hubungan yang harmonis dengan ayahnya sewaktu kecil.”
Ucapan Amlia Suryadi di
atas menohok Fiona dan membuatnya tidak bisa berkata apa-apa. Yang ada di
pikirannya hanyalah masa depan Kejora nantinya. Yah, Fiona adalah seorang
single parent yang membesarkan putri semata wayangnya, Kejora yang sedang
beranjak remaja.
Awalnya hidupnya baik-baik
saya walaupun dia harus banting tulang mencari uang untuk memenuhi kebutuh
mereka berdua. Tapi semuanya berubah saat dia bertemu lagi dengan pria yang
membuatnya menderita, pria yang telah 13 tahun meninggalkannya. Pria yang
dulunya sangat ia cintai sehingga memberikan harta berharganya sebagai seorang
wanita. Pria yang dulu menyuruhnya untuk mengugurkan buah hati mereka, pria
yang tidak menginginkan kehadiran Kejora. Evan. Itulah nama pria itu.
Dengan enggan hati Fiona
menerima proyek rumah Evan. Yah dia akan berusaha untuk profesional dan tidak
akan memandang masa lalunya dulu dengan Evan. Saat mereka bertemu Evan sangat
kaget, tidak menyangka akan bertemu dengan Fiona, setelah 13 tahun tidak
bertemu.
Saat masa-masa pengerjaan
renovasi rumah Evan, Fiona selalu dingin terhadap Evan dan sebisa mungkin untuk
jaga jarak dengan pria itu. Di sisi lain, Evan sadar bahwa ia masih sangat
menyayangi Fiona dan ingin memulai hubungan lagi dengan Fiona. Evan sadar kalau
Fiona membencinya, dia juga sangat menyesal akan kelakuan dan sikapnya di masa
lalu yang pengecut. Dia berniat untuk memperbaiki seluruh kesalahannya.
Tanpa menyerah, Evan selalu
berusaha untuk mendekati Fiona. Walaupun wanita itu lebih sering bersikap
dingin dan menolaknya Evan tidak menyerah. Sampai pada suatu hari Evan bertemu
dengan Kejora, anak Fiona. Saat bertemu dengan Kejora pertama kali, Evan
merasakan sesuatu yang aneh, tetapi dia tidak tahu perasaan apa yang di
rasakannya, sehingga saat tanpa sengaja ia bertemu kembali dengan Kejora di
Mall dia tidak melewati kesempatan itu dan mencoba untuk mulai mengenal Kejora,
dia berharap dengan mendekati Kejora dia bisa membuka hati Fiona.
Akhirnya setelah melewati
waktu yang panjang, Evan berhasil meyakinkan Fiona bahwa dia serius dan
bersungguh-sungguh dengan Fiona serta menjelaskan kesalah pahaman 13 tahun lalu.
Tapi di saat hidup Fiona
mulai membaik dengan adanya Evan di sisinya, Bianca, istri Evan yang sekarang
sedang menjalani proses perceraian dengan Evan datang bertemu Fiona dan
memberitahu kan sesuatu yang memporak-porandakan Fiona. Yang telah
menghancurkan hatinya, dia tidak menyangka Evan selama ini hanya
mempermainkannya dan hanya ingin mengambil Kejora dari hidupnya. Dengan
perasaan terluka Fiona berusaha untuk menjauhi dan pergi meninggalkan Evan.
Apakah mereka tidak akan
bersatu? Apakah benar Evan hanya ingin merebut Kejora dari kehidupan Fiona?
Mungkinkan tidak ada cinta sedikitpun yang tersisa di hati Evan untuk Fiona?
Terlalu banyak kemungkinan yang ada, jadi untuk mengetahuinya silahkan di baca
^^
Hah, aku nggak tahu mesti
komentar dari mana. Ceritanya... bagus dengan konflik untuk menerima dan
memaafkan kembali orang yang telah melukai kita di masa lalu. Dan penulisan
mbak Dahlian juga bagus, mungkin karna ini novel keempatnya jadi penulisannya
baik.
Yang membuat aku membeli
novel ini pertama kali adalah karena aku jatuh cinta pada covernya dan jatuh
cinta pada sinopsisnya apalagi saat membaca ceritanya aku jatuh cinta pada
ceritanya.
Aku sangat sangat menikmati
saat membaca novel ini, dan membuatku untuk terus membaca hingga halaman
terakhir. Dan saat menutup novel ini, aku cukup puas dengan akhir ceritanya
serta jalan ceritanya hingga menuju akhir. Selain itu sosok Evan di novel ini
membuat hati aku ‘meleleh’ dan kagum akan sosok Evan di sini walau awalnya
sempat sebal dengan sikap pengecutnya Evan. Jadi secara keseluruhan novel ini
sangat sangat bagus buat pecinta novel romance, wajib baca dan koleksi!!!
4/5
by.
Hayati (✿◠‿◠)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar