‘Brondong’ udah pada tahu kan
arti dari kata itu? Dan aku baru aja selesai baca novel yang bertemakan tentang
kisah cinta seorang cewek yang jatuh cinta kepada cowok dan usia si cowok beda
7 tahun dengan dia.
Hmm, novel Brondong karyanya
mbak Tita Rosianti ini adalah novel yang bertemakan brondong ketiga yang aku
baca. Pas bacanya ceritanya kocak banget sumpah, cekikikan sendiri di kamar XD
Ceritanya bermula saat
kejadian tarik-menarik uang 50 ribu di Bandung Indah Plaza. Di sanalah pertama
kali Shisa dan Yuji ketemu. Sejujurnya lucu aja aku bacanya, masa ketemuan
dengan kejadian yang seperti itu? Mana uang 50 ribu yang di perebutkan Cuma
uang imitas yang bergambar Dao Ming Tse bukan gambarnya I Gusti Ngurah Rai.
Ckckck.
Ternyata pertemuan Yuji dan Shisa
nggak cuma sampai di situ. Shisa pindah tempat kost dan ahaaaa!!! Anak Ibu Kost
barunya Shisa itu adalah Yuji, dan kamar mereka bersebelahan. Pas awal-awal
pertemuan aja mereka udah ribut. Dan yang buat aku ngakak Shisa manggil si Yuji
itu dengan nama Iprit dan Yuji memanggil Shisa dengan panggilan ‘Mbah’ ya
ampuuuun.
Kedekatan mereka bermula saat
Yuji meminta bantuan Shisa untuk menjadi pacar pura-puranya Yuji biar dia bisa
curhat dan pedekate sama gebetannya. Selama 5 bulan siapa yang tau perasaan akan
berubah tanpa kita sadari? Nggak ada yang tau selama 5 bulan kedepan perasaan
akan masih sama atau nggak.
Dan yahh, tanpa aku lanjutkan
ceritanya lagi udah pasti pada tau kan?
Menurut pendapatku nggak ada
salahnya jika seorang cewek pacaran ato menikah dengan cowok yang umurnya jauh
di bawahnya karna itu hak masing-masing manusia. Kalau mereka sama-sama cinta
mau gimana lagi coba?? Nggak ada yang tahu pasti kan akan ilmu jatuh cinta?
Jadi menurut aku sah-sah aja kok. Tapi semuanya tergantung dengan pandangan
masing-masing juga sih. Yasudahlah, aku kasi nilai 7 untuk novel ini karna
ceritanya enak di baca dan bisa buat ngakak.
Sinopsis :
Shisa, sang mahasiswi,
terikat pacaran kontrak dengan Yuji, siswa SMA kelas 2. Yah, sekadar pacaran
bohongan sih, Shisa nggak ambil pusing. Toh itu untuk ngebantu Yuji agar bisa
deket ama gebetannya, dengan alasan curhat. Dan setelah dijalani, ternyata
maksud baik Shisa ngebantu Yuji, malah berbuah kesialan. Ia terganggu ulah Yuji
yang memanfaatkannya sebagai pacar. Minta ditemenin main game lah, nodong
traktiran mulu, dan kalo permintaannya nggak diturutin, Yuji bakalan ngambek
berat. Pokoknya, kekanakan banget, deh. Ughh, bikin kesel aja. Tapi kok rasanya
susah, ya, bagi Shisa lepas dari Yuji?