Jumat, 13 April 2012

Brondong oleh Tita Rosianti

‘Brondong’ udah pada tahu kan arti dari kata itu? Dan aku baru aja selesai baca novel yang bertemakan tentang kisah cinta seorang cewek yang jatuh cinta kepada cowok dan usia si cowok beda 7 tahun dengan dia.
Hmm, novel Brondong karyanya mbak Tita Rosianti ini adalah novel yang bertemakan brondong ketiga yang aku baca. Pas bacanya ceritanya kocak banget sumpah, cekikikan sendiri di kamar XD
Ceritanya bermula saat kejadian tarik-menarik uang 50 ribu di Bandung Indah Plaza. Di sanalah pertama kali Shisa dan Yuji ketemu. Sejujurnya lucu aja aku bacanya, masa ketemuan dengan kejadian yang seperti itu? Mana uang 50 ribu yang di perebutkan Cuma uang imitas yang bergambar Dao Ming Tse bukan gambarnya I Gusti Ngurah Rai. Ckckck.
Ternyata pertemuan Yuji dan Shisa nggak cuma sampai di situ. Shisa pindah tempat kost dan ahaaaa!!! Anak Ibu Kost barunya Shisa itu adalah Yuji, dan kamar mereka bersebelahan. Pas awal-awal pertemuan aja mereka udah ribut. Dan yang buat aku ngakak Shisa manggil si Yuji itu dengan nama Iprit dan Yuji memanggil Shisa dengan panggilan ‘Mbah’ ya ampuuuun.
Kedekatan mereka bermula saat Yuji meminta bantuan Shisa untuk menjadi pacar pura-puranya Yuji biar dia bisa curhat dan pedekate sama gebetannya. Selama 5 bulan siapa yang tau perasaan akan berubah tanpa kita sadari? Nggak ada yang tau selama 5 bulan kedepan perasaan akan masih sama atau nggak.
Dan yahh, tanpa aku lanjutkan ceritanya lagi udah pasti pada tau kan?
Menurut pendapatku nggak ada salahnya jika seorang cewek pacaran ato menikah dengan cowok yang umurnya jauh di bawahnya karna itu hak masing-masing manusia. Kalau mereka sama-sama cinta mau gimana lagi coba?? Nggak ada yang tahu pasti kan akan ilmu jatuh cinta? Jadi menurut aku sah-sah aja kok. Tapi semuanya tergantung dengan pandangan masing-masing juga sih. Yasudahlah, aku kasi nilai 7 untuk novel ini karna ceritanya enak di baca dan bisa buat ngakak.
Sinopsis :
Shisa, sang mahasiswi, terikat pacaran kontrak dengan Yuji, siswa SMA kelas 2. Yah, sekadar pacaran bohongan sih, Shisa nggak ambil pusing. Toh itu untuk ngebantu Yuji agar bisa deket ama gebetannya, dengan alasan curhat. Dan setelah dijalani, ternyata maksud baik Shisa ngebantu Yuji, malah berbuah kesialan. Ia terganggu ulah Yuji yang memanfaatkannya sebagai pacar. Minta ditemenin main game lah, nodong traktiran mulu, dan kalo permintaannya nggak diturutin, Yuji bakalan ngambek berat. Pokoknya, kekanakan banget, deh. Ughh, bikin kesel aja. Tapi kok rasanya susah, ya, bagi Shisa lepas dari Yuji?

1 komentar:

  1. Sore Tehh ....
    kok cuma segitu crita ny gk ada lanjutannya.,,

    BalasHapus