Main bola itu
bukan sekadar rebutan bola dengan dua puluh orang dan banyak-banyakan bikin gol
ke gawang lawan. Lebih dari itu, main bola juga ngasih pelajaran pentingnya
kerja sama, saling bantu dan saling menghargai. Sehebat apa pun kemampuan
seorang pemain bola, dia nggak bakal bisa beraksi seorang diri tanpa bantuan
rekan setimnya.
Sebuah karya mbak Netty yang bertemakan
tentang ‘BOLA’. Jujur saya juga salah satu pecinta bola dan team favorite saya
selain timnas Indonesia adalah BARCELONA dan pemain favorite yang amat sangat
saya cintai adalah LIONEL MESSI :D Huahahaha, pas baca novel ini saya jadi
ingat sama Messi entah udah berapa bulan saya nggak pernah nonton bola lagi
karna nggak ada waktu. Yah, biasalah anak sekolahan jadi mesti bangun pagi makanya
nggak bisa begadang T_T Hiksss...
Oalah, kenapa jadi curhat yah sayanya?
:D Baiklah, novel Ini Rahasia adalah novel karya mbak Netty yang kedua yang
saya baca. Apa novel pertamanya yang saya baca? Novel pertamanya adalah When I
Look Into Your Eyes. Sumpah novel itu buagus banget, nggak nyangka dari mata
bisa lari ke sana. Nah loh, kok jadi bahas novel lain lagi?? *maaf maaf*
Jujur saja, waktu saya baca novel ini
jantung saya dag dig dug terus dan selalu waspada takut-takut rahasianya si
Tari kebongkar. Yah tapi emang pasti terbongkar sih :D
Sinopsis :
Ssst, ini rahasia...
Jadi tutup bibirmu
rapat-rapat karena bicara sepelan apa pun bisa membuat rahasia kita ketahuan.
Aku akan bicara jujur
tentang semuanya... tetapi tidak di sini. Di sana saja tak ada siapa pun yang
memperhatikan. Tapi janji dulu, jangan pernah cerita kepada siapa pun. Tak ada
pengecualian. Jangan cerita ke teman-teman segengmu, ibu apalagi pacarmu.
Jauhkan tanganmu dari godaan menulis message tentang ini di waall akun
Facebook-mu.
Mendekatlah, karena aku
akan membisikanmu rahasiaku. Rahasia tentang hatiku, tentang aku dan mereka.
Jadi ceritanya begini, si Tari itu jadi
manajer tim bola di kelasnya dan setiap kali mereka bertanding selalu pakai
taruhan. Tau kan kalau taruhan itu sama dengan perjudian? Dan hukumnya haram
kan? Nah, jadi ada dua orang anak OSIS yaitu Rudi dan Alex yang di utus sama
pak Junus untuk menyelidiki kasus taruhan bola di luar sekolah ini.
Si Tari ini udah suka sama Rudi dari
kelas satu dan yah Rudi emang ngedekatin Tari sampai mereka berdua resmi
jadian. Udah tau kan kenapa Rudi dekatin Tari? So, saat hubungan mereka
memasuki 2 bulan perkelahian pun mulai muncul di karenakan Tari yang sepertinya
sedang menutupi dan merahasiakan sesuatu dari Rudi. Karna Tari udah nggak sanggup
lagi buat bohong sama Rudi, jadi Tari mau buat pengakuan sama Rudi tapi sebelum
dia buat pengakuan kepada Rudi, Tari menanyakan pendapat 2 sahabatnya dulu
yaitu Noni dan Rendi. Nah, setelah mendapat dukungan dari kedua sahabatnya Tari
pun membuat pengakuan kepada Rudi, Tari memberitahukan rahasianya selama ini
kepada Rudi.
Teruuuuus, keesokan harinya Tari di
panggil ke ruang Kepala Sekolah dan di sidang. Why? Yah karna Tari terlibat
dalam kasus taruhan itu. Dan dia di berikan hukuman 1 bulan di skors. Tari
menduga bahwa orang yang telah melaporkan semuanya sudah pasti Rudi, tapi siapa
sangka ternyata bukan Rudi, melainkaaaan....
Yaps! Sampai situ aja yah aku ceritanya
biar penasaran gitu, hohohoho XD Novel ini memberikan pesan moral, yaitu untuk
saling tolong menolong walaupun Tari menolong teman-temannya dengan cara yang
salah tapi aku salut loh sama Tari dia nggak mau melibatkan teman-temannya yang
lain dia menanggung semuanya sendiri. Dan Tari itu orang baiiiik banget pas
temannya yang melaporkan dia kepada Pak Junus mengakui perbuatannya dan minta
maaf Tari malah bilang kayak gini :
“Aku ingin
sekali bisa menghajarmu dengan tanganku sendiri. Tapi aku nggak bisa, Ndi.
Nggak akan pernah bisa! Sebesar apa pun amarahku, selalu saja muncul kata maaf
di dadaku! Aku juga nggak ngerti, kenapa bisa begitu.”
Wuihh, berjiwa
besar banget kan Tari?? Terus ada lagi nih kata-kata bijak dari Tari saat di tanya oleh Noni kenapa dia nggak jadi
mau pindah sekolah ke Jakarta :
“Aku nggak
mau jadi pengecut! Dari awal aku sudah tahu risiko jadi manajer bola model
taruhan begini. Siapa pun yang telah melaporkanku, inilah risiko yang harus ku
tanggung! Nanti saat aku harus kembali ke sekeloha, aku akan kembali dengan
kepala tegak.”
Sumpah, kagum
banget sama sosok Tari di sini. Dan banyak banget nilai moral yang bisa kita
ambil dari novel ini! Aku ‘REKOMENDASIKAN’
novel ini dan aku kasi nilai 8 buat novel ini + 2 jempol tangan deh :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar