Bagi para kalian yang suka sekali baca novel, pasti
nggak asing lagi dengan seorang penulis yang sangat berbakat ini! Yup, Esti
Kinasih J
Seorang pengarang yang karyanya selalu menjadi best seller dan telah menulis
beberapa novel sebelumnya yaitu Fairish (2004), CEWEK!!! (2005) Still... (2006)
Dia, Tanpa Aku (2008) Jingga Dan Senja (2010) Jingga Dalam Elegi (2011) dan
Jingga Untuk Matahari yang masih coming soon :D Dia, Tanpa Aku merupakan novel
keempat dari mbak Esti. Mbak Esti lahir di Jakarta, 9 September 1971 yang
merupakan sulung dari tiga bersaudara. Seorang wanita yang berzodiak Virgo ini
punya hobi nulis, travelling, naik gunung, ngoleksi T-shirt bergambar Jeep, dan
ngoleksi prangko.
Satu hal yang paling aku suka dari mbak Esti dalam
menulis yaitu konflik yang di buatnya begitu LUAR BIASA. Mbak Esti bisa di
bilang seorang penulis spesialis pembuat konflik terhebat! Duileeh,
kata-katanya :D. Selain itu di setiap novel yang di buatnya memiliki ciri khas
masing-masing. Dan di setiap cerita cowok yang jadi tokoh utama dengan
suksesnya membuat saya ingin bertemu dengan mereka semua :D
Sebenarnya saya merupakan salah satu fans berat mbak
Esti dari sekian banyaknya fans mbak Esti di luar sana. Waktu itu saya lagi ke
gramed iseng-iseng saya liat di etalase bukunya dan di sana terjejer rapi novel
mbak Esti yaitu Dia, Tanpa Aku. Saat melihat nama penulis yang tertera di situ
mata saya langsung membulat dan dengan segera saya mengambil novel tersebut dan
mulai membaca sinopsisnya.
Yap, cerita kali ini memang nggak sama dengan
novel-novel mbak Esti yang lainnya karna cerita ini ada bagian sedihnya yang
dengan sukses membuat saya nangis bombay, begitu juga dengan teman-teman saya
yang meminjam novel ini, mereka semua menangis tersedu-sedu dengan sukses.
Serius loh, ada 5 orang temanku di sekolah kalau gak salah yang minjam novel
ini J.
Dia, Tanpa Aku berceritakan tentang seorang cowok
bernama Ronald yang naksir sama cewek yang masih kelas 3 SMP, namanya Citra.
Tiap hari sepulang sekolah Ronald selalu datang ke sekolahnya Citra untuk
melihat cewek itu. Setelah menunggu Citra masuk SMA, Ronald pun berniat untuk
menyatakan cintanya kepada Citra. Hari naas itu pun tiba, Ronald datang ke
tempat Citra dengan di temani sahabatnya Andika. Saat Ronald akan keluar dari
taksi tiba-tiba sebuah mobil dari arah belakang dengan kecepatan yang di luar
batas dengan sukses menabrak tubuh Ronald, dan membuat cowok itu meninggal seketika
di tempat.
Kejadian itu membuat Reinald, adik Ronald merasa
sedih dan terpukul. Reinald menganggap Citra-lah yang menjadi penyebab
meninggalnya Ronald. Di sekolah Reinald bersikap dingin kepada Citra sehingga
permusuhan diantara mereka terjadi. Tetapi saat Citra memutuskan untuk tidak
mengacuhkan Reinald membuatnya merubah sikapnya terhadap Citra dan tanpa sadar
mereka menjadi dekat dan saling melindungi. Reinald mulai sadar bahwa dia mulai
menyukai Citra. Saat Reinald berkata “Gue suka cewek lo.” di depan foto Ronald
dan membuat Ronald kembali.
Nah, itu dia sedikit
sinopsis dari cerita tersebut. Sejujurnya novel ini sangat amat membuat kita
tersentuh saat membacanya. Mbak Esti dengan sangat sukses mengambarkan perasaan
sedih dan kehilangan seorang adik yang di tinggal pergi oleh kakaknya untuk selamanya
dan perasaan yang sama yang di alami oleh sahabat yang di tinggal pergi oleh
sahabatnya. Tetapi di sisi lain ada beberapa kejadian yang kocak dan akan
membuat kalian tertawa saat Citra menjaili teman-teman di kelasnya dan saat kejadian
heboh di sekolah yaitu insiden “Bendera Jepang” yang sumpaaaaaaaaah so sweet
abis. Iri bangeeeet sama Citra bisa di lindungi sama Reinald :D Jalan cerita
yang sangat mengalir ketika di baca, cerita yang bisa di bilang sangat remaja
sehingga sangat cocok di baca untuk para remaja di Indonesia yang pastinya
memang suka dengan cerita yang bertema “CINTA”. Novel ini sangat bagus dan
wajib di baca buat kalian yang tentunya para penggemar mbak Esti dan para
pembaca novel
ko ga di bikin film sihh
BalasHapus