Minggu, 05 Februari 2012

Resensi novel Dia, tanpa aku dalam rangka event resensi di EKC


Bagi para kalian yang suka sekali baca novel, pasti nggak asing lagi dengan seorang penulis yang sangat berbakat ini! Yup, Esti Kinasih J Seorang pengarang yang karyanya selalu menjadi best seller dan telah menulis beberapa novel sebelumnya yaitu Fairish (2004), CEWEK!!! (2005) Still... (2006) Dia, Tanpa Aku (2008) Jingga Dan Senja (2010) Jingga Dalam Elegi (2011) dan Jingga Untuk Matahari yang masih coming soon :D Dia, Tanpa Aku merupakan novel keempat dari mbak Esti. Mbak Esti lahir di Jakarta, 9 September 1971 yang merupakan sulung dari tiga bersaudara. Seorang wanita yang berzodiak Virgo ini punya hobi nulis, travelling, naik gunung, ngoleksi T-shirt bergambar Jeep, dan ngoleksi prangko.
Satu hal yang paling aku suka dari mbak Esti dalam menulis yaitu konflik yang di buatnya begitu LUAR BIASA. Mbak Esti bisa di bilang seorang penulis spesialis pembuat konflik terhebat! Duileeh, kata-katanya :D. Selain itu di setiap novel yang di buatnya memiliki ciri khas masing-masing. Dan di setiap cerita cowok yang jadi tokoh utama dengan suksesnya membuat saya ingin bertemu dengan mereka semua :D
Sebenarnya saya merupakan salah satu fans berat mbak Esti dari sekian banyaknya fans mbak Esti di luar sana. Waktu itu saya lagi ke gramed iseng-iseng saya liat di etalase bukunya dan di sana terjejer rapi novel mbak Esti yaitu Dia, Tanpa Aku. Saat melihat nama penulis yang tertera di situ mata saya langsung membulat dan dengan segera saya mengambil novel tersebut dan mulai membaca sinopsisnya.
Yap, cerita kali ini memang nggak sama dengan novel-novel mbak Esti yang lainnya karna cerita ini ada bagian sedihnya yang dengan sukses membuat saya nangis bombay, begitu juga dengan teman-teman saya yang meminjam novel ini, mereka semua menangis tersedu-sedu dengan sukses. Serius loh, ada 5 orang temanku di sekolah kalau gak salah yang minjam novel ini J.
Dia, Tanpa Aku berceritakan tentang seorang cowok bernama Ronald yang naksir sama cewek yang masih kelas 3 SMP, namanya Citra. Tiap hari sepulang sekolah Ronald selalu datang ke sekolahnya Citra untuk melihat cewek itu. Setelah menunggu Citra masuk SMA, Ronald pun berniat untuk menyatakan cintanya kepada Citra. Hari naas itu pun tiba, Ronald datang ke tempat Citra dengan di temani sahabatnya Andika. Saat Ronald akan keluar dari taksi tiba-tiba sebuah mobil dari arah belakang dengan kecepatan yang di luar batas dengan sukses menabrak tubuh Ronald, dan membuat cowok itu meninggal seketika di tempat.
Kejadian itu membuat Reinald, adik Ronald merasa sedih dan terpukul. Reinald menganggap Citra-lah yang menjadi penyebab meninggalnya Ronald. Di sekolah Reinald bersikap dingin kepada Citra sehingga permusuhan diantara mereka terjadi. Tetapi saat Citra memutuskan untuk tidak mengacuhkan Reinald membuatnya merubah sikapnya terhadap Citra dan tanpa sadar mereka menjadi dekat dan saling melindungi. Reinald mulai sadar bahwa dia mulai menyukai Citra. Saat Reinald berkata “Gue suka cewek lo.” di depan foto Ronald dan membuat Ronald kembali.
Nah, itu dia sedikit sinopsis dari cerita tersebut. Sejujurnya novel ini sangat amat membuat kita tersentuh saat membacanya. Mbak Esti dengan sangat sukses mengambarkan perasaan sedih dan kehilangan seorang adik yang di tinggal pergi oleh kakaknya untuk selamanya dan perasaan yang sama yang di alami oleh sahabat yang di tinggal pergi oleh sahabatnya. Tetapi di sisi lain ada beberapa kejadian yang kocak dan akan membuat kalian tertawa saat Citra menjaili teman-teman di kelasnya dan saat kejadian heboh di sekolah yaitu insiden “Bendera Jepang” yang sumpaaaaaaaaah so sweet abis. Iri bangeeeet sama Citra bisa di lindungi sama Reinald :D Jalan cerita yang sangat mengalir ketika di baca, cerita yang bisa di bilang sangat remaja sehingga sangat cocok di baca untuk para remaja di Indonesia yang pastinya memang suka dengan cerita yang bertema “CINTA”. Novel ini sangat bagus dan wajib di baca buat kalian yang tentunya para penggemar mbak Esti dan para pembaca novel

1 komentar: